
KUBAH MASJID ASSALAAM. Di atas kubah terbesar dan tertinggi di lingkungan kampus PPMI Assalaam, aku berdiri. Di sana aku ingin sampaikan pesan, 'Wahai warga Assalaam,, bangun dan sadarlah...inilah pusat perjuangan, masjid Assalaam.'
Di masjid inilah semua masa depan pondok ini dengan segala permasalahannya dipelajari dan dievaluasi serta dikembangkan,lewat halaqah2 selepas sholat yang lima waktu. Masjid adalah sentral perjuangan Rasulullah SAW. Kalau kita semua ingin maju, maka mestinya mencontoh cara Rasulullah SAW memulai dan menjaga. Ya dari dan di masjidlah...Saya pikir kita semua sepakat. Hanya kesepakatan tidak selamanya bersinergi.

Agar bersinergi mestinya:
1) Adzan santri dibenahi, ajari mereka cara mengumandangkan adzan yang benardan baik. Benar dalam artibenar pengucapannya, pas makhrajnya. Baik maksudnya yaa...suaranya menarik dan nmerdu serta panjang...nafasnya.
2) Sholat santri segara dipantau, karena sesekali saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri, santri sholat kurang sempaurna. Macam-macam lah sebabnya; Sholat sambil bermain sarung, bermain jemari tangan, tolah-toleh dan sejenisnya...Dan yang tidak kalah penting; dzikir pasca sholat. Janganlah usai sholat ...usai pula aktifitas hati dan pikiran ini dari mengingat Allah SWT...!

Demikian, pesan yang ingin kusampaikan, di tengah kesibukan para penghuni dalam satu komplek PPMI Assalaam, pada Senin 5 Peb 2007 selepas Ashar. [+]
No comments:
Post a Comment